Tanggamus – Dinas Pariwisata Kabuaten Tanggamus kembali melanjutkan kegiatan Seni Tari di Lamban Adat Kota Agung, Sabtu (27/2/2021). Kegiatan ini merupakan agenda lanjutan setelah sehari sebelumnya dilaksanakan di destinasi wisata Air Terjun Way Lalaan, Kota Agung Timur.
Di Lamban Adat Kota Agung, Dinas Pariwisata Tanggamus kembali mempertunjukan tiga tarian yakni 1. Takhi maju ngokkos, 2. Takhi Selendang, 3. Takhi maju Pai sappai. Ketiga tarian ini merupakan bagian dari 12 tarian yang menceritakan adat budaya leluhur masyarakat Tanggamus yang akan dipersembahkan dalam gelaran yang diselenggarakan sejak Jum’at (26/2/2021) hingga Senin (1/3/2021).

1. Takhi Maju Ngokkos. Tarian ini menceritakan tentang keterampilan seorang pengantin dalam merapikan piring yang telah digunakan dalam acara Pagan Balak atau Pangan Agung.

2. Takhi Selendang. Tarian ini adalah tarian yang menceritakan suka duka seorang mekhanai (laki-laki) untuk menemui kekasih hatinya dengan mengarungi lautan menggunakan perahu.

3. Takhi Maju Pai Sappai.
Tari ini adalah tarian penyambutan dan pengiring sang pengantin untuk memperkenalkan kepada keluarga yang baru.
Pertunjukan tari ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam melestarikan kebudayaan daerah serta menggali dan memperkenalkan kembali budaya seni tari di kabupaten yang bertajuk Bumi Begawi Jejama.
Di samping itu pula, pertunjukan seni tari ini juga untuk menjaga keutuhan nilai dan unsur-unsur yang terkandung di dalam seni dan budaya agar tidak punah atau dilupakan seiring berjalannya waktu.
Selain itu, gelaran seni tari ini juga dimaksudkan untuk menggelorakan semangat para generasi muda untuk turut serta merawat dan menjunjung tinggi nilai budaya yang sudah diwariskan leluhur masyarakat Tanggamus.
Tokoh Budayawan Tanggamus Datuk Nazori (60) berpesan, agar tarian tradisional ini harus selalu tetap dilestarikan agar tidak punah terkisis zaman moderenisasi. Maka dari itu ia sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk terus mendukung penuh segala kegiatan yang mengandung unsur serta nilai-nilai budaya. Sehingga segiatan seperti seni tari ini mampu diminati para generasi penerus yang akan datang.
“Sebab apabila diabaikan atau tidak dilestarikan, bisa jadi dikemudian hari kita sebagai generasi penerus tidak akan menemui kembali. Karena tanpa kita sadari banyak sekali tradisi-tradisi yang mungkin sudah lama tenggelam karena tidak ada pengelolaan dari pemerintah daerah khususnya. Sekali lagi, saya berharap agar kegiatan kebudayaan seperti ini harus sangat diperhatikan,” terang budayawan yang menyandang gelar Lidah Batin.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus Retno Noviana Damayanti mengapresiasi atas berjalannya kegiatan seni tari. Dengan mengucap syukur sedalam-dalamnya kepada Alloh SWT yang telah memberi kelancaran pada gelaran kegiatan seni tari.
Beliau memaparkan, jika Kabupaten Tanggamus merupakan daerah yang kaya akan destinasi wisata. Yang mana terdapat beberapa sestinasi wisata unggulan yang terkenal di Indonesia hingga sampai manca negara. Seperti Pantai Gigi Hiu di Kecamatan Kelumbayan; Air terjun Way Lalaan di Kota Agung Timur, juga Pantai Muara indah yang bertempat di Kecamatan Kota Agung Pusat.
“Untuk mendukung minat dari wisatawan berkunjung ke tempat-tempat wisata tersebut, mudah-mudahan dengan ada nya pengenalan seni tari adat yang merupakan budaya seni daerah Kabupaten Tanggamus ini bisa menambah daya tarik bagi pengunjung untuk mengetahui lebih dalam tentang destinasi wisata yang ada di dalamnya,” ungkapnya. (Jun/Roli)

