
Talangpadang – Proyek pembangunan Pasar Tradisional Talang Padang, Kecamatan Talang Padang, Tanggamus yang dikerjakan PT Lingga Tehnik Utama memberi berdampak buruk terhadap pengunjung pasar dan pengguna jalan.
Dampak buruk dari proyek pembangunan Pasar Tradisional Talang Padang yang dirasakan pengunjung pasar dan pengguna jalan antara lain bau busuk dan banjir dari limbah pengerjaan normalisasi drenase.
Bahkan Komisi III DPRD Tanggamus juga sempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek normalisasi drenase Pasar Talang Padang guna membuktikan keluhan warga masyarakat di seputaran lokasi proyek pembangunan Pasar Tradisional Talang Padang.
Sidak tersebut dipimpin Ketua Komisi III Iskandar Juned, Sekertaris komisi III Hilman Iskandi, serta anggota Edi Yalismi, Hendrawan Adam, Basuki, Fuji Hariyanto. Nampak hadir dilokasi dari pihak PUPR Tanggamus Nuryanto kasi Perencanaan Cipta Karya beserta perwakilan dari pihak PT. Lingga Teknik Utama pada Jum’at (4/3/2022) lalu.
Ketua Komisi III Iskandar Juned meminta pihak PT Lingga Tehnik Utama untuk bertanggung jawab dan mencari solusi akibat dampak buruk dari pembangunan Pasar Tradisional Talang Padang.
“Saya asli warga sini sudah kurang lebih 60 tahun tinggal di Talang Padang. Dan selama itu belum pernah terjadi banjir di Pasar Talang Padang ini. Baru setelah adanya bangunan pasar ini terjadi banjir, apa solusinya dari pihak perusahaan dan sekarang saya mau tanya dari mana anggarannya untuk kontraktor mengerjakan ini,” ujarnya, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, dalam proyek pembangunan Pasar Tradisional Talang Padang, tidak ada koordinasi dengan komisi III baik terkait perencanaan, anggaran dan pengawasan perihal normalisasi drenase di lokasi tersebut.
“Di tahun 2022 ini tidak ada anggaran untuk membiayai proyek normalisasi siring tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Sukma Pandi, perwakilan pihak PT Lingga Teknik Utama selaku kontraktor dari normalisasi siring pasar Talang Padang dihadapan tim komisi III DPRD Tanggamus mengaku diperintahkan oleh Wakil Bupati Tanggamus untuk melakukan pengerukan normalisasi siring tersebut.
“Bahwa pihaknya hanya bertindak sebagai mitra yang membantu pengerukan drainase parit pasar tersebut. Sedangkan untuk pembersihan hasil dari pengerukan tersebut adalah dari pihak Pemerintah Daerah Tanggamus,” jelasnya.
Sementara, Sekertaris Komisi III Hilman Iskandi, S.H. juga meminta penutupan siring yang dulu sudah ada di perempatan lokasi pasar Talang Padang harus segera dibuka kembali supaya ketika hujan turun tidak terjadi banjir.
“Kemudian terkait dengan pengerukan itu dananya dari mana? Kalau dibebankan pada APBD belum ada dananya. Kalau dari anggaran perubahan itu dari mana dananya? Karena saat ini kita mengalami defisit keuangan,” ujarnya.
Lebih lanjut Hilman mengatakan agar sisa-sisa material yang menumpuk tersebut segera dibersihkan dengan cepat mengingat tingginya intensitas hujan di Tanggamus.
“Jangan sampai banyak genangan air yang dapat menimbulkan jentik nyamuk dan rawan adanya masyarakat yang terkena penyakit. Selain itu sisa-sisa pengerukan dari normalisasi tadi haruslah segera diangkut karena yang pertama akan menimbulkan bau busuk, becek yang tentunya akan mengganggu lalu lintas pengguna jalan atau rutinitas masyarakat sehingga kegiatan aktifitas pasar ini terganggu,” pinta Hilman. (Jun)