
Metro – Peresmian Monumen Sakai Sambayan di Taman Merdeka pada Jum’at 10 Juni lalu, disayangkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Tondi MG Nasution, Selasa (21/06/2022).
Pasalnya peresmian monumen tersebut bukan dihadiri Gubernur Lampung, melainkan Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan di dampingi oleh Wali Kota Metro, Wahdi Sirajudin dan Wakil Walikota Qomaru Zaman.
“Kita kan punya gubernur juga. Seharusnya yang meresmikan dan hadir dalam acara tersebut itu Gubernur Lampung bukan gubernur dari wilayah lain,” kata Tondi.
Menurutnya, pejabat yang meresmikan monumen tersebut dinilai tidak sesuai dengan birokrasi yang seharusnya.
“Enggak nyambung dan nggak pas kalau peresmian monumen dilakukan oleh gubernur provinsi lain. Sistem pemerintahan seperti apa kalau seperti itu? Sedangkan monumen itu di aset Pemkot Metro. Kecuali monumen terletak di tanah pribadi, ya monggo mawon,” ujar Tondi.
Dalam tatanan pemerintahan yang tertib dan teratur sudah seharusnya menjalankan roda birokrasi yang mumpuni yang dilakukan sesuai undang-undang dan peraturan yang ada.
“Kalau Pak Anies hanya menghadiri peringatan HUT Kota Metro dan penandatangan MOU antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Metro, ya okelah. Tapi kalau sampai turut andil meresmikan monumen, ya kayaknya enggak nyambung. Dia itu gubernur provinsi mana? kok bisanya, bersama Wali Kota Metro meresmikan Monumen Sakai Sambayan. Ini Provinsi Lampung ada gubernurnya lo, apa dianggap tidak ada? Kalau Gubernur Provinsi Lampung yang meresmikan, itu baru nyambung,” ujar Tondi, yang juga anggota fraksi Golkar.
”Harusnya lebih bijak dalam melakukan suatu kegiatan jangan hanya ingin mencari pencitraan saja sehingga tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Lakukan saja sesuai prosedurnya, sesuai tatanannya. Dan Kepala daerah harus faham, bukan nambah membuat masyarakat bèrtanya-tanya,” pungkas Tondi.(ADV)