Bandar Lampung (Inforial.co) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengidentifikasi daerah rawan bencana alam untuk memitigasi dampak dari bencana di daerahnya.

“Kami sudah melakukan pemetaan daerah dengan risiko bencana dan tercatat semua dalam katalog desa rawan bencana untuk memperkuat mitigasi bencana di daerah,” ujar Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Wahyu Hidayat saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi dan memitigasi dampak bencana, salah satunya yang disebabkan oleh fenomena cuaca ekstrem dengan intensitas hujan cukup tinggi yang terjadi beberapa waktu ini.

“Fenomena banjir ini terjadi di beberapa daerah tidak hanya di Lampung. Sepertinya ini menjadi peringatan yang keras karena sebenarnya saat ini masih di fase musim kemarau, dan di Oktober baru masuk ke fase musim hujan. Oleh karena itu langkah mitigasi diperkuat,” katanya.

Dengan melakukan pemetaan daerah berisiko bencana tersebut, pihaknya dapat memetakan pula titik-titik evakuasi saat terjadi bencana alam.

“Tentu kerja-kerja mitigasi sudah dilakukan sebetulnya. Dimana BPBD kabupaten dan kota juga sudah mengidentifikasi daerah-daerah mana yang mengalami atau memiliki potensi bencana alam seperti banjir atau tanah longsor,” ucap dia.

Menurut dia, meski telah dilakukan pemetaan daerah rawan bencana, pihaknya meminta semua pihak agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana alam.

“Karena anomali cuaca mungkin masih terjadi. Dan ini hujannya masih dalam kategori terukur maka perlu kewaspadaan juga dari berbagai pihak. Kalau pemetaannya sudah ada tentu ini berguna untuk melihat daya rentan daerah tersebut dan mempersiapkan berbagai peralatan penanganan kebencanaan kalau risiko tinggi,” tambahnya.

Ia melanjutkan tim dari BPBD serta pihak terkait pun selalu siap sedia untuk melakukan penanganan di daerah dengan risiko dan potensi kerawanan terhadap bencana alam cukup besar.

“Kami pun sudah punya kajian risiko bencana, dan sudah tahu potensinya. Sehingga mitigasinya juga tentu sudah dilakukan dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat. Kemudian juga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan edukasi dalam menghadapi potensi bencana alam,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *