
Tanggamus – Puluhan massa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) menggelar aksi damai di halaman kantor Dinas Pariwisata Tanggamus, Senin (25/7/2022).
Mereka memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada Kejaksaan Negeri Tanggamus untuk mendalami dugaan setoran proyek sebesar 20 persen di dinas tersebut.
Akibat setoran tersebut, banyak proyek fisik maupun non fisik yang dikeluhkan masyarakat karena buruknya kualitas pekerjaan. Salah satunya proyek GOR yang telah menelan anggaran belasan miliyar namun kurang bermanfaat karena buruknya hasil pekerjaan yang dilakukan pihak rekanan.
“Ada beberapa hal-hal yang kami temukan masalah GOR yang begitu fantastis nilainya. Namun apa yang kita lihat GOR sekarang? Banyak masalah-Masalah keluhan masyarakat,” kata Ketua Lembaga Fakta Herwan Rozali, S.E. bersama Ketua DPD Pekat-IB Tanggamus Herwinsyah dalam orasinya.
Menurutnya, buruknya kualitas pekerjaan fisik dan non fisik di Dinas Pariwisata Tanggamus disebabkan karena adanya indikasi setoran atau fee sebesar 20 persen dari nilai kegiatan yang sudah terakomodir dan sistematis.
Untuk itu, Kejaksaan setempat diminta untuk menelisik kebenaran kabar fee proyek agar kegiatan fisik dan non fisik di Dinas Pariwisata Tanggamus semakin berkualitas dan memiliki nilai manfaat khususnya untuk masyarakat Tanggamus.
“Saya berharap Kepada APH untuk mengukap tuntas fee proyek yang diduga kuat ada permainan Kadis Pariwisata 20 persen kerna ini sudah terkordinir dan sistematis, Saya harap ini PR dari APH,” harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Tanggamus Retno Noviana menyampaikan bahwa orasi dari ormas Pekat IB Tanggamus merupakan saran dan masukan untuk perubahan dinas pariwisata dan kebudayaan. Secara pribadi, ia mengaku sangat mengapresiasi atas hal tersebut.
Saat ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanggamus sudah melakukan banyak perubahan, termasuk di destinasi wisata Way Lalaan.
“Apa yang disampaikan melalui orasi oleh Ormas Pekat Ib hari ini, terkait aset-aset bangunan fisik yang ada di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tanggamus. Bisa kita lihat contoh seperti destinasi Way Lalaan dimana, bangunannya sudah mengalami peningkatan pada sarana dan prasarananya. Saya juga sampaikan bahwa bangunan-bangunan fisik yang ada pada Dinas Pariwisata baik di Way Lalaan dan di Gor mini itu sudah berjalan dengan baik dan berguna untuk masyarakat,” tutupnya. (Arpan/Jun)