
Tanggamus – Program 55 Aksi Desa Asik Satu Pekon Satu Ambulan gagasan Bupati Dewi Handajani belum dirasakan secara menyeluruh warga masyarakat, khususnya Pekon Kandang Besi.
Sebab, sampai saat ini program Ambulan geratis di Pekon Kandang Besi belum terealisasi. Sehingga program gagasan Bupati Dewi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat tidak dirasakan warga Pekon Kandang Besi.
Jika ada yang membutuhkan pelayanan ambulan, selama ini warga Pekon Kandang Besi menyewa kendaraan roda empat atau sewa ambulan milik rumah sakit.
Kondisi yang terjadi di Pekon Kandang Besi mendapat respons Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara Indonesia (LPKNI) Kabupaten Tanggamus, Yuliar Baro.
Menurutnya, program Pemkab Tanggamus yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti program satu pekon satu ambulan harus didukung penuh olah kepala Pekon.
“Program Satu Pekon Satu Ambulance itu sangat bersentuhan dengan masyarakat dan harus kita dukung sepunuhnya tanpa terkecuali. Jadi kalau ada Oknum Kepala Pekon yang terkesan kurang mendukung program Bapati Tanggamus, semestinya pihak pemerintah daerah hurus tegas mempertanyakan dengan pekon yang dimaksud,” ungkap Yuliar.
Ketua DPD LPKNI Kabupaten Tanggamus mendesak pihak terkait untuk segera melakukan penggilan terhadap oknum Kepala Pekon Kandang Besi yang terkesan abaikan Program Bupati Tanggamus, ada apa dengan Oknum Kepala Pekon Kandang Besi,” lanjut Yuliar.
Yuliar menambahkan, LPKNI akan bersurat dengan Bupati Tanggamus untuk menyikapi ketidak jelasan keberadaan unit Mobil Ambulan Pekon Kandang Besi tersebut.
“DPD LPKNI Tanggamus segera kirim surat ke Bupati dan APH terkait masalah Ambulan di Pekon Kandanh Besi,” tutup Yuliar. (Arpan)