
Bandar Lampung (Inforial.co) – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan bahwa Bank Sampah Sekolah di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki potensi besar dalam mengelola sampah hingga 31 ton per hari yang dihasilkan oleh warga sekolah.
“Dari total 126 sekolah tingkat SMA dan SMK di Lampung—terdiri dari 64 SMA negeri, 19 SMA swasta, dan 43 SMK—diperkirakan masing-masing menyumbang 200–250 kilogram sampah setiap hari. Jika dikalkulasi, total sampah yang dihasilkan mencapai sekitar 31 ton per hari,” ungkap Jihan di Bandar Lampung, Selasa (3/9).
Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah sejak dari lingkungan sekolah sangat penting untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Jika pengelolaan sampah sudah dilakukan di sekolah, maka jumlah sampah yang sampai ke TPA akan berkurang signifikan. Ini bukan hanya soal tanggung jawab lingkungan, tapi juga potensi ekonomi, karena sampah bisa menjadi sumber pendapatan,” jelasnya.
Jihan berharap keberadaan bank sampah di sekolah-sekolah tidak berhenti pada kegiatan seremonial, melainkan menjadi program berkelanjutan yang mampu mengubah pola pikir dan kebiasaan generasi muda terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
“Kegiatan ini harus menjadi pemicu semangat bagi para siswa untuk mulai disiplin dalam memilah dan membuang sampah dengan benar,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung terus berkomitmen membangun ekosistem pengelolaan sampah secara menyeluruh, dimulai dari hulu.
“Kami punya tanggung jawab untuk menghidupkan ekosistem pengelolaan, pemilahan, dan penanganan sampah. Itu sebabnya, penguatan akan dimulai dari level terbawah seperti sekolah dan desa, agar pengelolaan tidak hanya bergantung pada sistem di hilir,” tutupnya.
(Boy)