Inforial.co – Keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mengunang (RSUDBM) Kota Agung, Tanggamus, tidak terima keluarganya dikatakan terinfeksi Covid-19.

Pernyataan itu dilontarkan Acun, keluarga pasien atas nama Rubaidah. Ia menceritakan, awalnya Rubaidah hanya merasakan sakit perut dan Buang Air Besar (BAB) yang mengeluarkan cairan (darah) serta muntah sejak pukul 23:00 sampai dengan pukul 02:00, Selasa (27/10/2020).

Karena gejala tersebut pagi harinya pasien meminta untuk berobat ke RSBM Kota Agung, Kabupaten Tanggamus. Sesampainya di RSUDBM pihak rumah sakit menyampaikan jika Rubaidah positif Covid-19 dari hasil swab dan repid test.

Petugas jaga RSUDBM Firnanda Putra, Amd.Kep, membenarkan bila pasien atas nama Rubaidah masuk RSUD Batin Mengunang kemarin dan positif terpapar Covid 19.

“Ohya hasil swab testnya Rubaidah positif, Rubaidah masuk RSUD Batin Mengunang semalam dan dilakukan rapid tets dan hasil IGG juga IGM nya reaktif, maka dia dirawat diruang isolasi dan juga tadi pagi (Selasa, 27/10/2020) diambil swab dikirim ke Lab RS Pringsewu hasilnya positif Covid-19,” kata dia.

Pengiriman sampel swab dibawa petugas Tim Covid-19 ke RS Pringsewu untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium karena RSUDBM kerja samanya dengan RS Pringsewu. “Saya tahu Rubaidah positif terpapar Covid-19 dari Grup WhatsApp Tim Covid-19,” sambungnya.

Sementara Direktur RSUD Batin Mengunang, Dr. Benson P. Ginting saat dihubungi menyampaikan, jika pihaknya masih nunggu hasil test dari Dr. Reihana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, karena spesimennya baru pagi ini (Selasa, 27/10/2020) dibawa untuk dilakukan pemeriksaan, sehingga belum ada hasil tertulis.

Sementara, ketika diminta menanggapi pernyataan Firnanda Putra, Amd.Kep yang menyatakan Pasien Rubaidah positif terpapar Covid-19, Dr. Benson mengatakan jika pernyataan tersebut masih belum valid.

“Firnanda Putra Amd.Kep itu salah, selama belum ada hasil tertulis belum bisa dikatakan valid karena itu masih reaktif dan kita lakukan isolasi dan observasi sambil menunggu hasil tes swab nya. Jika nanti hasilnya reaktif maka kita kembalikan kepenyakit awal, yaitu angin duduk juga wasir, ungkap Benson.

Benson juga mengaku jika telah memberikan teguran secara lisan kepada petugas yang mengatakan pasien pasien Covid-19 berdasarkan info dari WhatsApp, bukan tertulis resmi dari Gugus Tugas Covid-19.

“Saya sudah komfirmasi ke Firnanda dan saya katakan dasar apa Nanda mengatakan itu positif terpapar Covid 19, kata Nanda tahu dari Grup WhtasApp. Dan kamu (Nanda) tidak berhak untuk menjawab karena yang berhak untuk menjawab itu adalah dokter dan secara disiplin ilmu belum sesuai,” ujar Benson.

Sementara, Acun keluarga Rubaidah (Pasien) mengatakan selain gejala muntah dan BAB, berdasarkan sepengetahuannya pasien hanya pernah mengidap gejala pembengkakan hati selain itu tidak ada keluhan. “Saya sebagai keluarga Rubaidah tidak terima jika divonis terpapar covid-19 sementara dia (hanya muntaber),” tegas Acun.

Disisi lain Rubaidah yang di hubungi melalui pesan singkat messenger menyampaikan jika dirinya dirawat semalam karena Buang Air Besar (BAB) dan muntah muntah serta sakit perut dari pukul 23:00 sampai pukul 02:00. “Saya BAB darah sampai saya tidak kuat makanya saya minta berobat ke islamic (Rumah Sakit Batin Mangunang) dari subuh dipasang infus dan diberi obat BAB dan langsung dibawa ke ruang isolasi saya juga dikatakan kadar gula saya tinggi 280 padahal saya tidak dites,” katanya Rubaidah, melalui pesan singkatnya. (Junaidi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *