Tanggamus – Gelaran seni tari yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus memasuki acara puncak setelah tiga hari sebelumnya diselenggarakan di tempat-tempat berbeda. Kali ini diselenggarakan di Taman Kota Kota Agung, Tanggamus, Senin (1/3/2021).

Pada kegiatan puncak kali ini Sanggar Tari Helau Budaya menyuguhkan dua tarian tradisional masyarakat Tanggamus yakni Takhi Tudung (Payung) dan Takhi Ngattak Mas Kawin. Dimana kedua tarian ini mengandung makna tersendiri diantaranya:

1. Takhi Tudung (Payung)
Takhian ini memiliki makna kasih sayang seorang laki-laki lajang kepada seorang gadis yang hendak mengajak berkenalan.

2. Takhi Ngattak Mas Kawin
Merupakan takhian yang menceritakan ungkapan kasih sayang/mahar/mas kawin seorang perjaka kepada sang gadis sebagai permintaan dalam acara pernikahan.

Tarian-tarian persembahan sanggar seni tari Helau Budaya ini diharapkan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tanggamus sehingga kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan secara rutin agar terjaga kelestariannya sembari menjaga keutuhan Seni dan budaya yang ada.

Beragam respon positif bermunculan sejak pertama diterbitkannya publikasi pemberitaan kegiatan ini. Terutama dari warga Tanggamus dibeberapa grup Facebook, yang bertujuan mensuport acara-acara kebudayaan seperti yang sekarang ini diselenggarakan.

Masyarakat berpesan agar acara seperti pengenalan tarian tradisional daerah ini dikembangkan karena memiliki potensi yang bagus untuk anak-anak berbakat di dunia seni. Bahkan tak sedikit pula warga kecamatan yang memiliki sanggar tari ingin bergabung dan ikut berpartisipasi bersama memeriahkan acara kebudayaan melalui seni tari.

Budayawan Tanggamus Datuk Nazori, tak henti-hentinya berterimakasih atas terselenggaranya acara seni tari ini. Ucapkan terima kasih sedalam-dalamya ia tuturkan kepada Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang telah mensuport untuk kegiatan seni ini.

“Sebab tanpa adanya dukungan dari pemerintah daerah kami ini tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dari itu dalam upaya menggali dan memperkenalkan kembali kearifan lokal di kabupaten Tanggamus melalui seni tari ini sangat bagus dan penting untuk dilestarikan keberadaannya,” terang Datuk Nazori.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus Retno menyampaikan dalam harapan akhir dari acara ini semoga dari ditampilkannya 11 tarian ini akan menjadi kekayaan seni budaya khususnya seni tari di Kabupaten Tanggamus.

“Dan diharapkan pula akan ada banyak lagi tarian-tarian yang bisa dilestarikan di Kabupaten Tanggamus,” jelas ibu kadis. (Jun/Roli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *