Inforial.co – Bakal Calon Walikota Bandar Lampung Firmansyah Alfian tidak ingin salah mengambil keputusan dalam kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandar Lampung 2020. Untuk itu, dalam waktu dekat ia berencana menggelar Ijtima’ (Musyawarah) Ulama dalam rangka meminta saran dan masukan para ulama.

Salah satu poin yang ingin disimpulkan Firmansyah dalam ijtima’ nanti ialah terkait keputusannya maju dalam pilwakot 2020. Selain itu, dia juga meminta masukan terkait siapa sosok wakil walikota yang layak untuk mendampinginya dalam kontestasi politik yang diselenggarakan pada September mendatang.

Pasalnya, mesti telah ada beberapa nama sampai hari ini Firmansyah mengaku belum bisa menentukan siapa bakal calon wakil walikota yang pantas mendampinginya. Dengan digelarnya ijtima’ ulama nanti, diharapkan terlahir sosok pendamping yang sesuai dengan kriteria untuk memimpin Bandar Lampung menurut pendapat para ulama.

Jika pada hasil ijtima’ ulama nanti nama yang muncul adalah calon yang sebelumnya tidak terfikir dalam benaknya, Rektor IIB Darmajaya ini menegaskan akan sami’na wa ato’na terhadap hasil putusan ijtima’ ulama.

“Termasuk jika hasil ijtima’ ulama nanti ternyata saya tidak layak untuk maju sebagai calon walikota, InshaAlloh saya juga sami’na wa ato’na,” ujar Firmansyah dihadapan para komisioner dan sekretaris KPU Kota Bandar Lampung, Selasa (7/1).

Saat ini Kepala Badan Wakaf Indonesia (BWI) Lampung itu terus membangun komunikasi dengan berbagai ormas Islam untuk mensukseskan ijtima’ ulama. Akan tetapi Firmansyah masih merahasiakan kapan ijtima’ tersebut akan diselenggarakan. “Kalau bisa dalam waktu dekat ini, lebih cepat lebih baik,” tambahnya.

Firmansyah berharap, para ulama serta ormas islam membuka diri terhadap ijtima’ ulama demi kebaikan masyarakat dan Kota Bandar Lampung. Dirinya beranggapan pencalonan dengan niat yang baik mesti juga dilakukan dengan cara yang baik.

Selain akan menggelar ijtima’ ulama, Firmansyah juga bergerak maju sebagai calon walikota jalur independent (non parpol). Alasannya, dengan demikian pencalonannya akan terbebas dari kepentingan kelompok dan golongan tertentu.

Kendati demikian, dirinya mengaku masih akan tetap mengikuti tahapan partai politik meningkat dalam proses pencalonannya sebagai calon walikota, dirinya telah mengikuti penjaringan dibeberapa partai.

“Saya upayakan untuk tidak melakukan politik transaksional. Untuk menghindari hal itu, maka langkah yang paling tepat ialah maju malalui jalur independent. Akan tetapi saya tetap akan menjalankan semua tahapan pencalonan dari partai politik. Mana yang lebih dulu, rekomendasi partai atau persyaratan independen,” lanjut Firmansyah.

Untuk itu, sejak beberapa hari yang lalu relawan pemenangan telah bergerak menghimpun fotocopy kartu identitas sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap dirinya dalam kontestasi pilkada. Dirinya optimis dalam waktu hingga 23 Februari 2020 mendatang bakal mendapatkan dukungan sebanyak 55.555 kartu tanda penduduk (KTP) yang terhimpun secara faktual dan terverifikasi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *