Sumberejo – Dua Menteri Kabinet Indonesia Maju Kedua Menteri adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, serta Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil disambut Bupati Dewi Handajani ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus, Minggu (28/2/2021).

Dewi Handajani dalam menyambut rombongan menteri disambut didampinhi Wakil Bupati Tanggamus Hi. AM. Syafii, Sekdakab Tanggamus Hamid H. Lubis, Forkopimda Tanggamus dan Corporate Affair PT. Great Giant Pineaple (GGP), Welly Soegiono, Ketua TP PKK Hj. Sri Nilawati Syafi’i, Ketua Dekranasda Ny. Nuraini Hamid Lubis, serta sejumlah Kepala OPD Tanggamus.

Kedatangan kedua menteri adalah untuk melihat sentra pisang mas yang komoditasnya telah berhasil pada pasar eksport, serta hasil kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang ada di Kecamatan Sumberejo.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah kebun pisang mas di Pekon Sumbermulyo. Di tempat ini kedua menteri dan rombongan melihat langsung budidaya pisang mas sampai proses pengiriman.

Selanjutnya rombongan juga melihat proses pengepakan di Packing House Pisang Mas yang dikelola Koperasi Tani Hijau Makmur.

Corporate Afair PT. GGP, Welly Soegiono dalam laporannya mengatakan bahwa PT. GGP telah bermitra dengan petani pisang mas di Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2017.

“Adapun konsepnya sharing value  bukan bagi hasil. Untuk di Tanggamus ini ada 400 ha lahan pisang mas yang tersebar ditujuh kecamatan dengan 10 packing house. Total petani yang menjadi binaan ada 800 orang. Adapun sistemnya pisang petani dibeli koperasi dan perusahaan dengan sistem kontrak membeli pisang petani dari koperasi,” kata Welly.

Dilanjutkan Welly, untuk modal saat ini masih swadana. Maka dari itu, pihaknya berharap ada bantuan pendanaan dari Kementerian Koperasi dan UKM kepada kelompok tani khususnya yang membudidayakan pisang mas.

”Di masa pandemi ini untuk permintaan pisang tidak berpengaruh, produk pisang Sumberejo ini sempat ekspor ke China dan Singapura, dan Maret ini rencana ekspor perdana ke Jepang,” imbuh Welly.

Sementara Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Menteri dan rombongan di Kabupaten Tanggamus.

“Kami berharap dengan kunjungan Menkop UKM dan Menteri ATR/BPN dapat mensupport pelaku UMKM dan petani yang ada di Tanggamus,” kata Bupati.

Bupati menerangkan, di Kabupaten  Tanggamus terdapat 283 koperasi, namun yang aktif hanya 82.

“Maka dari itu perlu ada pendampingan, sehingga koperasi dapat bangkit ditengah Pandemi Covid 19.”

“Kami pemerintah daerah juga mengucapkan terimakasih kepada PT. GGP yang sudah memberi pendampingan dan wawasan kepada para petani, dan kami juga meminta bantuan bibit alpukat untuk disalurkan kepada rumah rumah masyarakat,” ujar bupati.

Lebih lanjut Bupati juga berharap, kepada Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil untuk mendorong percepatan realisasi Kawasan Industri Tanggamus (KIT) yang hingga sekarang belum dapat diwujudkan.

”Semoga bapak menteri dapat mempercepat merealisasikan pembangunannya, sebab KIT sudah masuk dalam program strategis nasional,” harap Bupati.

Sementara, Menkop UKM, Teten Masduki memuji sistem kemitraan antara koperasi, petani dan perusahaan yang sudah terjalin dengan sangat baik. Teten berharap dengan sistem kemitraan ini tumbuh jiwa entrepreneur dikalangan petani dan pelaku UMKM.

“Menurut saya, adanya sistem kemitraan ini sangat bagus, dan ini menjadi salah satu strategi kami dalam mendorong UMKM naik kelas. Kami juga mempunyai program kehutanan sosial, bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dimana setiap KK dapat mengelola lahan 2 ha selama 35 tahun dan membangun corporate farming. Untuk mewujudkan itu perlu konsolidasi kelompok petani dalam skala ekonomi,” kata Teten.

Sementara Menteri ATR/BPN, Sofyan Djalil mengatakan bahwa tujuan kedatangannya untuk melihat budidaya pisang mas yang memiliki kualitas ekspor dengan dibantu oleh peran perusahaan.

”Ini sangat bagus, harapannya bisa dikembangkan didaerah lain konsep seperti ini. Untuk kementerian ATR/BPN dalam hal ini mendukung reforma agraria,” ujar Sofyan.

Dalam kesempatan itu diserahkan juga bantuan berupa 5 unit alat angkut roda tiga dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) kepada kelompok tani setempat. (Jun/Kominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *